Folk Tale

Ketika Maut Datang ke Bagdad

Translated From

Kisah Nasib

AuthorFudail Ibn Ayad
Book TitleHikayat-i-Naqshia
Publication Date0

Other Translations / Adaptations

Text titleLanguageAuthorPublication Date
When Death Came to BaghdadEnglish__
Quand la Mort vint à BagdadFrench__
Когда смерть пришла в БагдадRussian__
Quando la morte venne a BagdadItalian__
Toen de Dood naar Bagdad kwamDutchMaarten Janssen2014
Cuando la muerte llegó a BagdadSpanish__
Book TitleHARTA KARUN DARI TIMUR TENGAH
Publication Date0
LanguageIndonesian

Pada suatu hari, pengikut seorang Sufi di Bagdad sedang duduk di sudut sebuah warung ketika didengarnya dua mahkluk sedang bercakap-cakap. Berdasarkan apa yang dipercakapkan itu, pengikut Sufi tersebut mengetahui bahwa salah satu diantara yang sedang berbicara itu adalah Malaikat Maut.

"Saya bertugas menemui sejumlah orang di kota ini selama tiga minggu mendatang." kata Malaikat itu kepada temannya bicara.

Karena takut, pengikut Sufi itu menyembunyikan diri sampai yang berbicara itu berlalu. Kemudian, setelah memeras otak bagaimana caranya menghindarkan diri dari maut, ia memutuskan bahwa apabila ia menjauhkan diri dari Bagdad, tentunya Maut tak akan bisa mencapainya. Berdasarkan alasan itu, iapun segera menyewa kuda yang tercepat, dan memacunya siang malam menuju Samarkand.

Sementara itu Malaikat Maut menemui guru Sufi; mereka berdua membicarakan beberapa orang. "Dan di mana gerangan pengikutmu Si Anu?" tanya Maut.

"Tentunya ia ada di kota, sedang merenungkan sesuatu, mungkin di sebuah warung minum," jawab Sang Guru.

"Aneh," kata Sang Malaikat. "Ia terdapat dalam daftarku. Ya, betul, ini dia; dan aku harus menjemputnya dalam waktu empat minggu ini di Samarkand, ya, Samarkand."


Text view